Hari selalu baru-tataplah ia dengan harapan dan semangat karena hari kemarin telah berlalu. Kenapa Anda tidak tidak berusaha membuang hal-hal yang tidak berguna dalam pikiran Anda?

Manusia, bagaimanapun pintarnya, bisa saja melakukan kesalahan. Kita harus belajar mengatasi kesalahan yang ada dalam hidup kita dan berusaha untuk tidak membiarkan kesalahan tersebut membebani langkah kita.

Kesalahan adalah factor penting dalam mencapai kemajuan. G.B. Shaw pernah mengatakan,”Orang-orang yang belajar bermain skae\te dengan cara yang sempoyongan, alias mempermalukan dirinya sendiri di hadapan orang lain, pada kenyataanya, semua kemajuan yang ia capai, dengan tegas, menunjukkan bahwa ia mempermalukan dirinya sendiri di hadapan orang lain.” Evolusi hidup manusia dari zaman gua hingga peradaban modern saat ini, merupakan sebuah sejarah trial and error. Orang-orang zaman dahulu, yang sama sekali tidak takut pada kesalahan, menciptakan dan menemukan sesuatu yang akhirnya mengantar manusia kepada peradaban modern.

Setiap kali Alin, anak perempuan Ibu Tutik yang berumur 9 tahun, mengutarakan keinginannya untuk membantu ibunya untuk mencuci piring, sang ibu selalu mencegah dengan mengatakan,”Tidak. Tidak usah kamu nanti akan memecahkan gelas dan piring.” Tutik tidak menyadari dampak dari perkataanya, Alin tidak akan bisa mencuci dengan benar jika ibunya tidak memberinya kesempatan untuk belajar, meskipun ia harus memecahkan gelas atau piring. Ia akan belajar dengan pecahnya piring atau gelas itu, paling tidak ia akan berusaha mencari cara agar gelas dan piring itu tetap bersih tanpa harus memecahkannya. Para orang tua seharusnya menunjukkan sikap toleran ketika anak-anak mereka melakukan kesalahan. Mereka sama sekali tidak boleh melakukan omelan yang berlebihan dalam mencegah anak-anak mereka melakukan kesalahan.



Omelan yang berlebihan tidak bermanfaat sama sekali. Hal itu justru akan merusak rasa percaya diri sang anak dan membuat mereka merasa kesal. Tidak heran, jika tindakan orang tua yang demikian membuat anak justru akan cenderung meremahkan orang tuanya. Biarkan saja anak-anaka Anda melakukan sesuatau, dan kalaupun ia melakukan kesalahan, biarkan pula ia menerima pelajaran berharga dari kesalahan yang ia lakukan. Jangan biarkan anak Anda melakukan sesuatu disertai rasa takut berbuat salah, karena hal tersebut hanya akan menghambat perkembangan kepercayaan diri mereka.

Ada sebagian orang yang tidak mau bekerja dengan alasan sudah banyak orang yang lebih hebat dari mereka dalam bursa kerja. Mereka menganggap kehadiran orang-orang yang lebih hebat ini hanya akan semakin membuktikan ketertinggalan mereka. Mereka tidak berpikir bahwa orang yang lebih hebat tersebut tidak meraih keberhasilan mereka dalam waktu semalam. Orang-orang hebat ini juga merupakan orang yang sudah melewati masa trial and error sebelum mereka mencapai posisi saat ini. Pemahaman ini seharusnya sudah cukup membuat para pemula terbebas dari rasa takut kalau-kalau nanti mereka hanya akan menjadi bahan tertawaan orang yang lebih hebat. Pada kenyataannya, orang hebat sudah pernah mengalami masa-masa pahit sebagai pemula, sama sekali tidak akan meremehkan usaha para pemula lainnya. Hanya orang yang picikm saja yang akan meremehkan orang lain.

Jika Anda memiliki sebuah rencana yang harus Anda wujudkan, jangan takut untuk mendiskusikannya dengan sahabat Anda. Kalaupun mereka akan menunjukkan kekurangan-kekurangan yang ada dalam rencana Anda, jangan anggap hal tersebut sebagai bentuk rasa iri dari sang sahabat. Pertimbangkanlah kritik dan opini sahabat Anda secara objektif. Nasihat dan saran mereka, bisa jadi akan membuat rencana Anda menjadi lebih baik.

Jika Anda membuat kesalahan, akui dengan berani dan perbaikilah. Sebuah kesalahan tidak akan terlalu berbahaya jika segera disadari dan segera dikoreksi tanpa penundaan. Membiarkan kesalahan tanpa dikoreksi akan sangan merugikan pekerjaan dan reputasi Anda. Bersembunyi dari kesalahan juga tidak lebih baik. Jika suatu kali Anda menyembunyikan kesalahan, Anda akan berusaha berbohong untuk memperkuat posisi Anda dalam menutup-nutupi kesalahan tersebut. Namun, ketika akhirnya kebohongan Anda tersingkap dan diketahui oleh orang lain, maka percayalah harga diri Anda akan jauh lebih terkoyak.

Tidak ada seorang pun yang akan meremehkan seseorang yang berani mengakui kesalahannya dan segera meralat kesalahan tersebut. Apa yang akan Anda katakan kepada seseorang yang dengan jujur mengatakan,” Sayah mohon maaf, Anda benar, saya telah salah paham terhadap Anda. Izinkan saya memperbaiki kesalahan ini.”

Membebankan tanggung jawab dari kegagalan yang Anda lakukan kepada orang lain juga merupakan hal yang tidak baik. Kecenderungan seperti ini sering terjadi di kalangan para pelajar. Saat mereka gagal dalam ujian, mereka akan membebankan kegagalan itu kepada para guru, dengan mengatakan bahwa cara mengajar mereka tidak efisien, atau bahkan dengan mengkambinghitamkan nasib. Mereke tidak bersedia mengakui bahwa sesungguhnya kegagalam itu akibat kurangnya persiapan.

Beberapa atasan juga akan menjadikan bawahan mereka sebagai korban saat rencana mereka terbukti gagal. Namun sebaliknya, jika rencana itu berhasil, mereka hanya memuji diri sendiri. Jika kita bersedia dipuji atas sebuah keberhasilan, maka kita juga harus bersedia untuk bertanggung jawab atas sebuah kegagalan. Karena mengingkari sebuah tanggung jawab atas sebuah kegagalan hanyalah merupakan tindakan para pengecut.

Terus-menerus memikirkan kesalahan yang telah lampau hanya akan menghambat proses positive thinking serta akan menciptakan beban dalam pikiran Anda. Ada baiknya Anda berhenti mengingat-ingat kesalahan masa lalu. Mulailah bekerja pada hari esok dengan pikiran segar dan lebih bertenaga. Dengan demikian, Anda dengan mudah akan mampu menemukan cara untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.